Konten [Tampil]
Saya pernah menulis tentang beberapa alasan Saya untuk kembali menghidupkan blog pribadi. Judulnya Belajar Nge-Blog Bareng KBB Blogspedia Pekan Pertama.
Melihat kembali tulisan itu, Saya ingin memperbarui dan menambahkan sedikit. Setelah berkecimpung di dunia blogging (apalagi setelah dapat ilmu, pengalaman, dan teman baru), Saya jadi berkesimpulan kalau menjadi seorang blogger itu jangan asal ikut-ikutan. Kita perlu alasan yang kuat, alasan yang punya ruh agar kita semangat buat ngeblog.
Karena ngeblog itu perlu konsistensi. Bahkan konsisten aja nggak cukup. Butuh skill dan passion juga Sobi!
Di awal, kita perlu menguatkan BIG WHY kenapa kita nge-blog. Karena dengan itu kita punya alasan untuk tetap konsisten. Fokus untuk mengembangkan blog dan kemampuan blogging kita dengan lebih baik.
Di awal, kita perlu menguatkan BIG WHY kenapa kita nge-blog. Karena dengan itu kita punya alasan untuk tetap konsisten. Fokus untuk mengembangkan blog dan kemampuan blogging kita dengan lebih baik.
Saya jadi ingat celetukan Coach Ririt saat menyampaikan materi pertama tentang Adab Blogger di Kelas Blogspedia Coaching Batch 3.
“Ngakunya blogger, ya jangan dianggurin juga kali blog-nya!”
Kata-kata tersebut menghujam hati Saya. Saya jadi termenung dan menyadari suatu hal. Kalau Saya nggak tahu untuk apa Saya nge-blog, buat apa? Cuma sekedar ikut-ikutan karena blog lagi hype? Itu bakalan menyiksa banget.
Setelah tahu ada banyak hal yang perlu dipelajari dari blogging dari kelas ke kelas dan dari mentor ke mentor, Saya semakin menyadari bahwa blogging itu bukan sekedar menulis. Semua orang bisa menulis, tapi nggak semua penulis bisa blogging.
Oleh karenanya, Saya harus menguatkan pondasi agar niat awal untuk nge-blog nggak mudah luruh. Saya akan merangkum 4 hal yang menjadi BIG WHY Saya untuk nge-blog.
“Ngakunya blogger, ya jangan dianggurin juga kali blog-nya!”
Kata-kata tersebut menghujam hati Saya. Saya jadi termenung dan menyadari suatu hal. Kalau Saya nggak tahu untuk apa Saya nge-blog, buat apa? Cuma sekedar ikut-ikutan karena blog lagi hype? Itu bakalan menyiksa banget.
Setelah tahu ada banyak hal yang perlu dipelajari dari blogging dari kelas ke kelas dan dari mentor ke mentor, Saya semakin menyadari bahwa blogging itu bukan sekedar menulis. Semua orang bisa menulis, tapi nggak semua penulis bisa blogging.
Oleh karenanya, Saya harus menguatkan pondasi agar niat awal untuk nge-blog nggak mudah luruh. Saya akan merangkum 4 hal yang menjadi BIG WHY Saya untuk nge-blog.
Alasan Menulis Blog
Media merefleksikan diri lewat tulisan
Saya mengakui kalau kemampuan public speaking Saya kurang. Nggak pede untuk sekedar berkomentar atau menanggapi sesuatu dengan lisan.Sehingga apa yang Saya ucapkan itu tidak merepresentasikan apa yang sebenarnya Saya rasakan. Karena itulah Saya memberanikan diri untuk menulis. Yap, menulis adalah jalan ninja Saya untuk merefleksikan diri.
Sesuatu yang nggak sempat terucap bisa kita abadikan dengan tulisan. Apapun bentuknya seperti puisi, artikel, prosa, dan sebagainya.
Saya suka dengerin lagu dan kadang terbawa sama suasana lagu yang lagi didenger, habis itu baper tidak berkesudahan. Nah, daripada galau nggak produktif mending Saya nulis aja apa yang Saya rasakan saat mendengar lantunan syair dari lagu itu.
Saya pernah menuliskan makna dari lirik lagu Runtuh dari Fiersa Besari dan Feby Putri dan makna lagu Sahabat Sejati dari Sheila On 7.
Bagi Saya, menuliskan hal yang kita rasakan dan kita alami bisa membuat hati kita jadi lebih plong. Kita bisa rilis semua emosi ketika menulis. Mau coba juga?
Menampung isi kepala si Overthinker
Ibu-ibu AKA perempuan itu suka sibuk. Sibuk dengan pikirannya sendiri. Haha. Saya menyadari hal ini sebelum menikah. Saya bukan orang yang mudah lupa dengan sebuah kejadian. Apalagi itu membekas sampai ke ubun-ubun.Jadi seringkali itu mengganggu pikiran dan konsentrasi Saya terhadap suatu hal. Daripada Saya terus-terusan overthinking seperti itu, menulis bisa jadi obat penenang.
Isi kepala kita bisa dibedah dengan menuliskan apa informasi yang benar, baik, dan bermanfaat untuk dibagikan. Menulis bisa jadi media self healing juga loh! Saya merangkumnya dalam artikel berjudul Writing for Healing: Cara Membahagiakan Diri Sendiri
Menebar manfaat untuk sekitar
Tulisan yang bermanfaat itu akan terus dicari oleh orang (terutama diri sendiri). Kita bisa menulis apa saja di blog tapi pastikan yang kita tulis itu punya nilai. Nggak cuma jadi “tong sampah” untuk menuliskan uneg-uneg saja.Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. Ini berlaku juga untuk blogger. Kalau kita menulis untuk memperkaya diri dengan sebanyak-banyak manfaat, why not?
Saya menyadari kalau tulisan Saya masih jauh dari sempurna, tapi Saya akan terus menuliskan sesuatu yang bermanfaat lewat insight yang Saya dapatkan melalui penginderaan Saya.
Afala Ta’qilun. Tidakkah kamu berfikir?
Potongan ayat ini juga yang jadi penguat Saya untuk tetap menulis di blog. Tidakkah Saya berfikir bahwa seluruh panca indera itu Allah berikan untuk membesarkan namaNya? Menuliskan ilmu yang tidak ada batasnya di alam semesta ini. Masyaa Allah.
Menciptakan karya dan legacy
Saya pernah ada niatan menulis buku saat kuliah. Tapi…sampai sekarang Saya belum berhasil mewujudkannya. Hingga suatu hari Coach Ririt bilang nge-blog itu juga bagian dari legacy. Yap! Mendengar itu hati Saya langsung berbunga-bunga. Ternyata blog itu ya ‘buku’ versi digital.Kelebihan blog itu selain punya rak penyimpanan yang awet dan mudah ditemukan dengan fitur label/kategori, juga ramah kantong. Biaya untuk memasang Top Level Domain itu jauh lebih murah daripada biaya kos-kosan standar di Semarang.
Bayangin aja selama setahun kita bisa sewa 'lahan digital' yang biayanya 6 kali lebih murah daripada nyewa kos-kosan selama sebulan.
Coba deh tengok artikel Memasang Top Level Domain: Langkah Awal Menjadi Professional Blogger.
Menghasilkan karya nggak perlu jadi sempurna dulu. Latih dan asah aja dulu, nanti yang lainnya akan mengikuti. Terutama soal cuan ya. Hehe. Siapa yang nggak termotivasi kalo habis dapet cuan? Dari aktivitas nge-blog kita bisa dapet benefit juga berupa tawaran kerjasama, adsense, fee dari review produk, content placement, dll.
Dan Saya berharap sepeninggalan Saya nanti, blog ini tetap hidup dan menjadi warisan berharga untuk anak-anak ketika dewasa. Duh jadi melow. Huhu. Intinya Saya ingin anak-anak membaca tulisan emaknya ini sebagai bekal menghadapi dunia yang kadang asyik dan kadang bikin mual juga karena episode kehidupan yang mirip roller coaster dan nggak bisa ditebak ini.
Sebetulnya ada banyak banget kelebihan blog setelah Saya tahu manfaatnya dari Blogspedia Coaching ini. Tapi kalau ditulis bakalan jadi satu artikel sendiri deh hehe.
Next, Saya mau bagi tips mengatur waktu ala Saya supaya hidup kita jadi lebih efekti. Secara nggak langsung bisa meningkatkan konsistensi kita dalam nge-blog.
Saya pernah menulis refleksi belajar Saya dalam mengatur waktu sebagai penulis konten di blog yang berjudul Cuplik Perjalanan Menjadi Kupu-Kupu Muda Kelas Bunda Cekatan Batch 3.
Beberapa materi tentang manajemen waktu sudah pernah Saya pelajari di Tahap Ulat Kelas Bunda Cekatan. Lumayan membantu untuk ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) soal mengatur waktu.
Nah berbekal pengalaman selama 30 hari berlatih untuk mengatur waktu di kelas Bunda Cekatan, Saya ingin membuat poin tentang manajemen waktu ala Saya yaitu:
Next, Saya mau bagi tips mengatur waktu ala Saya supaya hidup kita jadi lebih efekti. Secara nggak langsung bisa meningkatkan konsistensi kita dalam nge-blog.
Tips Mengatur Waktu Ala Jendelanya Okta
Saya pernah menulis refleksi belajar Saya dalam mengatur waktu sebagai penulis konten di blog yang berjudul Cuplik Perjalanan Menjadi Kupu-Kupu Muda Kelas Bunda Cekatan Batch 3.
Beberapa materi tentang manajemen waktu sudah pernah Saya pelajari di Tahap Ulat Kelas Bunda Cekatan. Lumayan membantu untuk ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) soal mengatur waktu.
Nah berbekal pengalaman selama 30 hari berlatih untuk mengatur waktu di kelas Bunda Cekatan, Saya ingin membuat poin tentang manajemen waktu ala Saya yaitu:
- Buat balon peran kita saat ini. Baik itu sebagai perempuan, istri, ibu, pekerja sosial, dan sebagainya.
List semua kegiatan kita dan pilih yang kita suka dan kita bisa. Kemudian urutkan prioritas kegiatan dengan membuat skala prioritas.
Kita perlu mengelompokkan mana hal yang penting-mendesak, penting-tidak mendesak, tidak penting-mendesak, tidak penting-tidak mendesak.
Untuk Saya, kegiatan domestik itu penting tapi tidak terlalu mendesak untuk dikerjakan. Saya bisa mendelegasikan atau menunda pekerjaan tersebut dan mengerjakannya di waktu lain.
Sementara kegiatan yang Saya suka dan bisa mengerjakannya, Saya jadikan prioritas. Saya punya target yang terukur untuk itu.
Jujurly,Saya nggak pakai metode manajemen waktu yang sudah ada dan dikembangkan oleh ahlinya. Saya hanya mengambil ide dari metode manajemen waktu yang sesuai dengan habit atau kebiasaan Saya.
Saya menyilangkan metode heat map, to do list, dan konsep pareto dalam kegiatan sehari-hari. Sehingga Saya akan mengelompokkan aktifitas berdasarkan jam pintar dan jam bego. Kemudian mengurutkan list prioritas aktifitas dengan maksimal hanya 3 aktifitas prioritas dalam sehari.
Untuk teknisnya boleh japri atau komen deh, hehe. Overall, garis besarnya seperti itu.
Kita perlu mengelompokkan mana hal yang penting-mendesak, penting-tidak mendesak, tidak penting-mendesak, tidak penting-tidak mendesak.
Untuk Saya, kegiatan domestik itu penting tapi tidak terlalu mendesak untuk dikerjakan. Saya bisa mendelegasikan atau menunda pekerjaan tersebut dan mengerjakannya di waktu lain.
Sementara kegiatan yang Saya suka dan bisa mengerjakannya, Saya jadikan prioritas. Saya punya target yang terukur untuk itu.
- Kemudian membuat perencanaan. Kalau Saya biasa membuat weekly plan dan day-plan dengan google calendar dan to do list di handphone.
Jujurly,Saya nggak pakai metode manajemen waktu yang sudah ada dan dikembangkan oleh ahlinya. Saya hanya mengambil ide dari metode manajemen waktu yang sesuai dengan habit atau kebiasaan Saya.
Saya menyilangkan metode heat map, to do list, dan konsep pareto dalam kegiatan sehari-hari. Sehingga Saya akan mengelompokkan aktifitas berdasarkan jam pintar dan jam bego. Kemudian mengurutkan list prioritas aktifitas dengan maksimal hanya 3 aktifitas prioritas dalam sehari.
Untuk teknisnya boleh japri atau komen deh, hehe. Overall, garis besarnya seperti itu.
- Setelah mengerjakan seluruh agenda aktifitas, kita perlu merefleksikannya di akhir minggu.
Sebenernya ini nggak ribet. Kita cuma perlu skimming semua list aktifitas yang udah selesai maupun yang belum selesai di minggu itu.
Ini bermanfaat banget buat mengevaluasi kira-kira apa yang perlu diperbaiki atau kita tingkatkan di minggu berikutnya. Setelah itu baru buat rencana aksi.
- Dan jangan lupa untuk Energize.
Kondisikan energi kita supaya nggak ada hak tubuh kita yang tergadaikan karena banyaknya aktifitas. Nggak apa-apa kita nulis, tapi inget untuk seimbangkan dengan tidur yang cukup, olahraga, minum air putih, dan makan makanan yang sehat.
Ketika tubuh kita bugar, bakalan ada sebuncah semangat yang datang dan pikiran kita terkondisikan sehingga bisa menelurkan gagasan yang fresh. Ini poin tambahan yang ngaruh banget kalau nggak dilakukan. Kita perlu mengatur pola hidup sehat dalam keseharian sebagai penulis blog.
Ketika tubuh kita bugar, bakalan ada sebuncah semangat yang datang dan pikiran kita terkondisikan sehingga bisa menelurkan gagasan yang fresh. Ini poin tambahan yang ngaruh banget kalau nggak dilakukan. Kita perlu mengatur pola hidup sehat dalam keseharian sebagai penulis blog.
Jadi itulah 4 hal yang menjadi BIG WHY atau alasan menulis di blog ala Jendelanya Okta. Sebagai newbie tentu perlu banyak latihan dan bertanya pada ahli biar ilmunya terserap dengan baik hehe. Semoga Saya jadi makin semangat lagi nulisnya, Bismillah. Doakan ya Sobi..
Mbak mau dong dibisikin bagaimana aplikasi dari metode silang antara heat map, to do list, dan konsep pareto dalam kegiatan sehari-hari?
ReplyDeleteNanti tak buatin postingannya ya. Colek ajaa biar 'tertagih' wkwk
DeleteHello mbak...suka banget sama tulisanmu. Tampilan blognya juga udah bagus banget dan pas..sukses terus yak
ReplyDeleteJazakillah khayr Mbak Muzzeyen :3 Masyaa Allah tabarakallah..
DeleteSemoga ada manfaat yang bisa diambil ya Mbakku..Aamiin doa yang baik juga untuk Mbak :D
Salah satu blog yang kusuka, tampilannya feminim 🤗 dan karena poin²nya pake gambar jadi makin asyik
ReplyDeleteHalo mbak Reni :D wahaha Akunya feminin nggak nih? Aku suka warna pink soalnya.. cewek banget hehe.
DeleteUdah diajarin coach Ririt soalnya biar rame kudu ada gambar atau ilustrasinya. :D
Bener bgt ini mbak, tulisan merefleksikan diri sendiri. Kadang ada hal yg gak bisa diungkapkan lewat kata ya mbak, hanya tulisan yg bisa mengerti.
ReplyDeleteLucu banget infografisnya. Eh iya, boleh dong mbak bagi-bagi cara menerapkan metode silangnya hehehe.
ReplyDeletembak, sekali baca tulisan mbak okta kok nagih ya... pengen baca lagi, lagi dan lagi. kaya ketampar gitu, banyak peran harusnya banyak karya dan semakin kebakar semangatnya ya, bukannya banyak ngeluh dan sambat... wahh... kayaknya salahsatu Blog yang harus terus diikuti ini, biar nambah semangat ngeblog para newbie kaya aku...
ReplyDeleterelate banget mbak, aku juga orangnya cenderung pendiam, jadi lebih suka mengekspresikan diri lewat tulisan.
ReplyDeletewah gak terasa dah abiss. Bener banget mbak, harus punya alesan yang punya ruh :)
ReplyDeleteSalam kenal Mbak Okta, bener-bener inspiratif mbak tulisannya. Jadi tambah dibangunin nih buat bisa selalu konsisten dengan apapun yang kita lakukan. Kadang-kadang suka banyak overthinkingnya dulu, eeehh keburu bingung mau ngapain. Sukses selalu
ReplyDelete