oktaviawinarti.com

Jurus Anti Panik Menghadapi Anak Tantrum

4 comments
Konten [Tampil]
Menghadapi Anak Tantrum


Beberapa hari terakhir, anak Saya yang berusia 2 tahun sering mengalami tantrum. Sebagai bundanya tentu Saya merasa kewalahan, karena nggak cuma sekali dua kali tapi doi tantrum sampai berkali-kali. Nah, pada artikel ini 
Saya mau berbagi jurus anti panik menghadapi anak yang sedang tantrum. 

Sebelum masuk ke intinya, Saya mau cerita dulu nih tentang kejadian 2 bulan lalu. Tepatnya ketika Saya dan Pak Suami menghadapi anak kami yang tantrum di tempat umum.

Jadi, tempat kerjanya Pak Suami mengadakan family gathering. Saya dan Arza diajak untuk ikut serta menemani doi.

Tujuan perjalanan kami yaitu ke Kabupaten Tawangmangu dan Kota Magetan. Lumayan jauh kalau dari kota Semarang. Hampir seharian penuh kami berada di dalam bus wisata dan singgah di beberapa tempat wisata.

Ketika perjalanan pulang, bus kami singgah di sebuah rumah makan di kota Magetan. Di sinilah Arza mulai polah. Doi kelihatan capek banget. Perjalanan menggunakan bus wisata itu menyita energinya.

Bahasa tubuhnya mengisyaratkan bahwa doi ingin segera sampai rumah alias istirahat di 'pulau kapuk'.😅
Doi mencari perhatian kami dengan merengek di lesehan rumah makan itu. Awalnya hanya rengekan biasa, tapi lama-kelamaan berubah menjadi rengekan yang mengundang seluruh mata untuk melihat.

Pak suami pun berinisiatif untuk mengalihkan perhatiannya. Pak Suami menyodorkan handphone dan memutar video C*c*melon. Arza mulai tenang dan menonton dengan khusyuk video tersebut.

Beberapa menit berselang, sinyal internet di handphone Pak Suami hilang, video yang sedang ditonton Arza seketika berhenti dan muncul gambar loading streaming.

Tanpa ancang-ancang, Arza langsung menangis, mengamuk, dan melempar handphone yang sedang dipegangnya. Sontak Pak Suami dan Saya mencoba menghentikan hal itu.

Keadaan di rumah makan ramai dan riuh, banyak orang yang sedang ngobrol. Dan saat Arza menangis dengan tone nada tinggi, semua mata tertuju kepada kami.

Ini pertama kalinya menghadapi Arza yang tantrum di tempat umum. Jangan ditanya hebohnya seperti apa. Yang pasti kehebohannya mengundang seluruh mata yang hadir, wabil khusus ibu-ibu yang usianya lebih senior daripada Saya. 😄

Untuk kami yang baru mengalami situasi seperti ini, tentu agak kaku mengatasinya. Sebab nggak biasa dilihat banyak orang. Kalau di rumah kan cuma ada Saya dan Pak Suami. Akan jauh lebih mudah mengkondisikan diri sendiri dan Arza.

Nah..beberapa jurus ini yang sudah pernah Saya terapkan bersama Pak Suami ketika Arza sedang tantrum dan bisa dibilang berhasil. Apa aja? Cuzz kita bahas satu-satu ya!



3 Jurus Anti Panik Menghadapi Anak Tantrum

stay cool and enjoy the show

Jurus pertama yang kami pakai ketika Arza sudah kode-kode mau tantrum adalah stay cool and enjoy the show.

Jurus ini dipakai untuk meminimalisir konflik. Karena pengalaman yang sudah-sudah, Sayalah orang pertama yang terpantik untuk ikut-ikutan tantrum seperti Arza, sehingga Pak suami akan kerepotan untuk meng-handle kami berdua.

Tetap tenang dan nikmati polah anak yang sedang tantrum. Sebenarnya inilah cara mereka untuk berkomunikasi kepada kita (orang dewasa). Mereka mau ngasih tau kalau sedang marah, kecewa, ngantuk, kesal, capek, sedih, tertekan,  dan berbagai bentuk emosi lainnya yang belum sepenuhnya mereka pahami.

Bentuk tantrum pun macem-macem. Ada yang hanya nangis, nangis sambil jerit, teriak, lempar-lempar barang, guling-guling dan sebagainya.

calm and move

Jurus kedua yaitu calm and move. Biasanya penyebab Arza tantrum karena capek dan mengantuk, lagi asyik main diinterupsi, dan lagi kepengen banget sesuatu jadi harus dituruti.

Awalnya kami nggak mengerti dengan ketiga penyebab itu. Ketika mengamati Arza dari waktu ke waktu, ketemu polanya seperti itu.

Nah setelah tau penyebab tantrumnya, usahakan untuk tenang dan jangan terpancing emosi. Karena kita sedang menghadapi seorang anak yang belum mengerti dan belum cakap mengelola emosinya.

Tunggu 'pertunjukkan' selesai atau sampai keadaan emosinya stabil. Baru deh setelah itu kita tanya atau tawari sesuatu kepadanya supaya suasana cair. Kalau Arza suka makan eskrim. Bakalan anteng doi habis menikmati eskrim.

Perhatikan juga, biasanya tantrum berlangsung nggak lebih dari 30 menit. Kalau keadaan emosinya belum juga membaik, Lets move! ambil ancang-ancang dengan bergerak. Bergerak kemanapun mereka mau.

Biasanya sih mereka akan menghindari kerumunan dan mencari tempat yang lebih luas. Entah kenapa, apakah ini ada teorinya? Hehe. Waktu itu kami thawaf dari parkiran bus ke tempat makan, balik lagi. Lumayan gempor ya buk 😆

Jurus pertama akan selalu kami pakai karena banyak orang yang peduli dengan kami dan ingin membantu menenangkan Arza. Kalau ada yang tanya "kenapa anaknya?", jawab saja apa yang terjadi sebenarnya dengan singkat dan padat. Karena kita akan kerepotan kalau harus menjelaskan panjang lebar di tengah kondisi anak yang lagi heboh.

apresiasi dan validasi

Terakhir, setelah bergerak acak sesuai keinginan anak dan keadaan mulai membaik, berikan apresiasi dan validasi. Apa yang dirasakan oleh anak? Apakah marah, kesal, takut? Tanyakan pada mereka dan usahakan untuk jernih dalam menilai.

Kalau usia anak sudah lebih dari 2 tahun, bisa komunikasikan pelan-pelan sampai dia memberikan respon.

Biasanya anak-anak mudah lupa dengan apa yang baru dialaminya dan akan 'haha hihi' lagi. Seperti nggak terjadi apa-apa sebelumnya.

Last but not least, apresiasi diri sendiri dan pasangan. Bagaimanapun, usaha kita untuk mendidik anak perlu dihargai. 😊

Nah, jadi itulah 3 jurus ala Saya dan Pak Suami ketika menghadapi Arza yang tantrum. Buat Saya, lumayan tricky untuk menghadapi tantangan ini karena masih sering terbawa emosi. Mungkin Sobi punya pengalaman yang sama? Boleh share dong di kolom komentar! :D

Semoga dengan ikhtiar ini, anak-anak kita bisa lebih baik mengenali dan pintar mengelola emosinya. Supaya ketika mereka beranjak dewasa, lebih siap dan  nggak gagap melihat anak atau orang lain yang tantrum nggak tau tempat.🤣🤣

Berikut ini Saya spill tiga tips ketika kita sebagai orangtua mulai ikut-ikutan tantrum menghadapi anak yang sedang tantrum.

Do’s ketika anak tantrum:

  • Nggak main tangan (cubit, pukul, tendang, dan sebagainya yang merugikan atau membahayakan anak)
  • Nggak marahin/teriak/melotot
  • Nggak komat-kamit (memaki/sumpah serapah/mendoakan yang buruk)

Usahakan untuk melakukan 3 hal di atas untuk menjaga perasaan anak. Jangan sampai kita melakukan kesalahan dengan menuruti ego sesaat kita.

Kitalah orang dewasa yang harusnya lebih bisa mengontrol tindakan. Jangan sampai kita larut dalam emosi. Kelola hati dan pikiran, berlatih mindfulness. Fokus pada solusi.

Jadikan masalah tantrum ini sebagai tantangan pengasuhan yang akan dipertanggungjawabkan di yaumil akhir.

Salam.

















Related Posts

4 comments

  1. Sulit juga memang menjad orang tua. Pernah lihat juga anak tantrum saat di supermarket karena minta dibeliin ini itu. Karena malu atau gak sabar, si orang tua jadi beliin apa yang seharunya gak harus dibeli. Si anak besoknya malah jadi manja, merengek bisa dapatin yang dia mau..

    ReplyDelete
  2. yap benar sekali, ini memang cara yang tepat untuk menghadapi anak tantrum, dan terbukti bagus hasilnya mbak..

    ReplyDelete
  3. Anak saya banget ini. Sejak disapih jadi sering banget tantrum. Padahal sebelumnya termasuk anak yang kalem.

    Terima kasih tipsnya, Mom, bermanfaat sekali buat saya yang masih terpancing kalau anak sedang tantrum.

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah dapat ilmu + wawasan baru hari ini. Baru tahu bahwa anak-anak ada yang namanya Tantrum.

    Awalnya Teddy kira apaan, rupanya ledakan emosi sesaat ya Kak? Beberapa kasus begini jarang Teddy lihat, dan nggak tahu kalau ada nama dan tips mengatasinya.

    Terima Kasih ya Kak.

    ReplyDelete

Post a Comment