Empat tahun lalu, dia berada di ranah samin. Menuntut ilmu kejuruan dan menumpang rumah ibu tirinya. Sebelumnya dia tumbuh di kota Metropolis yang hingar bingar. Dia berada di sampingku pekan lalu…
Hei? Kau sedingin es di kutub. Wajahmu kusut. Bolehkah aku bertanya? Apakah kau masih berat hati mengungkapkan pengakuanmu? Tak apa. Sungguh tak apa. Memang, aku pun belum mengerti bagaimana r…
Bagaikan buah dengan tangkainya, kita tidak akan terpisahkan. Bagaikan amplop dengan perangko, kita terlihat selalu menempel. Orang bilang kita kembar. Ketika memakai kaca mata, kau terlihat seper…