oktaviawinarti.com

Tantangan 30 Hari Day 16 - Tahap kepompong Kelas Bunda Cekatan

Konten [Tampil]

kelas bunda cekatan

 

Sabtu dini hari, Saya terbangun bukan karena alarm tubuh atau alarm hape. Tapi karena rengekan dari Arza yang minta ditemani untuk mengambil air putih.

Setelah Saya observasi, doi sumeng. Angkanya belum sampai 38 derajat celcius. Tapi lumayan bikin doi nggak nyaman dan jadi mengigau. Akhirnya sulit untuk tidur.

2 hari ini Arza belum BAB. Saya pikir karena kurang serat. Tapi ternyata ada hubungannya dengan dugaan Saya kalau doi masuk angin.

Jadi, jurnal hari ke-16 Saya mau curhat aja yah tentang nano-nano rasa yang Saya alami. Sungguh sebuah perjuangan untuk Saya mengalahkan ego diri dan menurunkan ekspektasi terkait target yang Saya pasang di awal.

Nggak mudah ternyata menjalani episode kehidupan yang tidak direncanakan. Semua atas takdirNya, yang ingin menguji ketangguhan dan kesabaran hambaNya.

bunda cekatan


Ngapain Aja Hari Ini?

Jam 2 dini hari sampai malam, Saya dan Pak Suami punya agenda yang sama untuk menjaga Arza yang tiba-tiba terkulai lemas akibat diare. 

Ya. Selama seharian kerjaan Saya adalah mengganti popok, menggulung seprai, mencuci baju bekas muntahan Arza, mengepel lantai yang kotor akibat muntah, memasak untuk Arza, ngelonin Arza, dan menemaninya sepanjang waktu karena doi tantrum.

Qodarullah selepas subuh Saya masih bisa ikut liqo. Yang kebagian jagain Arza Pak Suami. Lumayan mengobati futur jiwa selama ini karena bisa kumpul untuk mengkaji Alquran.

Bisa dibilang, hari ini merupakan hari yang menguji kesabaran luar biasa. Karena Saya harus menentukan prioritas dengan bijak.

Saya sama sekali nggak kepikiran untuk buat tulisan di blog. Huhu. Saya hanya menulis catatan kecil untuk menyusun isi artikel selanjutnya. Fokus dan konsentrasi Saya sepenuhnya untuk Arza. Saya nggak tega melihat doi terkulai lemas karena muntah berkali-kali dan diare.

ibu profesional


Badge yang pantas untuk hari ini adalah need improvement. Memang nggak mudah untuk menurunkan ekspektasi. Apalagi sudah menyusun rencana sedemikian rupa.

Hanya syukur yang bisa Saya panjatkan di hari ke-16 ini. Masyaa Allah. Kenapa tidak? Berkat kuasa dan pertolongan Allah, Saya mampu mengalahkan emosi dan ego diri.

Saya merasa hati Saya ditundukkan oleh-Nya, agar anggota tubuh dan raga Saya lebih cekatan dalam bergerak. Fokus dengan apa yang Saya prioritaskan. Qodarullah, kemarin Saya dan Pak Suami saling bekerja sama mengurus Arza yang sakit. Tidak ada drama FTV lagi saat sahur.

Ingin mewek pas Pak Suami bilang, "Makasih yah nggak marah-marah hari ini,".

Sesungguhnya Saya pun bersyukur karena amazed, dapet kekuatan dari mana bisa sesabar ini? Allah baik banget sama Saya.😭

Related Posts

Post a Comment