oktaviawinarti.com

Rumah Baca Seroja: Representasi Budaya Literasi di Pesisir Utara Semarang

Konten [Tampil]

rumah baca

 

Dunia volunteering sempat santer digandrungi muda-mudi Indonesia pada tahun 2011, tepatnya ketika muncul program Indonesia Mengajar besutan Anies Baswedan yang berdiri pada 2009. Hal ini membuat banyak perubahan, termasuk menjamurnya program rumah baca atau rumah belajar yang berdiri di berbagai pelosok Indonesia.

 Rumah Baca Seroja merupakan satu diantara dua rumah baca yang berlokasi di Tambak Lorok, kecamatan Tanjung Mas. Ruca Seroja termasuk rumah baca yang representatif di wilayah pesisir utara kota Semarang.

Keberadaan rumah baca itu semakin memperindah wajah pendidikan di wilayah pesisir, yang mana masyarakatnya terkenal 'marjinal'.

Pada artikel ini, Saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman membersamai anak-anak pesisir yang 'cinta' kegiatan literasi di rumah baca Seroja.

*Disclaimer: Saya bukan mahasiswa ilmu perpustakaan, apalagi ahlinya. Ini murni pengalaman Saya ketika mengambil peran menjadi volunteer di komunitas pesisir. I'm a lucky one, karena bisa merasakan secara langsung berinteraksi dan membuat sedikit perubahan di kampung Tambak Lorok.

Rumah Baca Sebagai Pusat Literasi Pesisir

Rumah baca Seroja didirikan pada tahun 2015 diatas tanah umum milik warga Tambak Lorok dengan dana pembangunan dari warga setempat. Bangunan ini difungsikan sebagai PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di hari aktif yaitu senin sampai jumat. Kemudian digunakan sebagai rumah baca atau kegiatan komunitas untuk warga sekitar di hari sabtu dan ahad.

program rumah baca


Hampir 6 tahun sejak 2016, Saya mengamati pergerakan di rumah baca ini. Sangat menakjubkan. Koleksi buku-buku di lemari kayunya semakin bertambah dan memiliki banyak variasi.

Semua orang bisa mengakses rumah baca ini. Buku-bukunya pun tidak terbatas untuk anak-anak. Ada buku ber-genre motivasi, agama, ilmu pengetahuan umum, dan berbagai ilmu praktis yang bisa dibaca oleh usia remaja sampai dewasa.

Kebutuhan untuk membaca langsung dari sebuah buku masih sangat penting, apalagi untuk mereka yang kesulitan mengakses pendidikan. Qodarullah, kehadiran rumah baca seroja menjadi nafas panjang pendidikan yang akhirnya mampu menghasilkan generasi yang cinta membaca dan menulis.

Letaknya yang paling ujung ketika memasuki kampung Tambak Lorok, menjadikan rumah baca (ruca) ini dirasakan 'kehadirannya' oleh masyarakat. Bukan hanya sebagai sebuah bangunan, tapi sebagai pusat aktivitas seluruh warga. Kampung ini juga mendadak punya banyak 'tamu' dari luar.

konsep rumah baca


Semakin banyak orang yang berdatangan ke tempat ini. Tepatnya melirik aktifitas yang digelar di rumah baca Seroja. Apa sebenarnya yang menjadi daya pikat dari rumah baca ini? 

Rumah baca seroja menjadi sentral atau pusat kegiatan literasi di lingkungan pesisir Tambak Lorok. Seluruh aktivitas di ruca ditujukan untuk mengembangkan budaya literasi serta penanaman nilai karakter, cinta tanah air dan cinta lingkungan.

Hal ini sangat sejalan dengan cita-cita Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Menjadi bangsa yang beradab yang punya jati diri serta berpengetahuan global.

Tujuan literasi ini bukan hanya sekedar baca tulis, tapi menjadikan seseorang paham bagaimana menjalani kehidupannya sehingga mampu membuat keputusan-keputusan yang menyebabkan perubahan yang lebih baik dari berbagai aspek.

Mungkin banyak dari Sobi semua yang mengerti bagaimana fenomena sosial yang sering terjadi pada masyarakat pesisir. Mereka sering dianggap golongan laggard atau kolot. Sulit menerima perubahan dan menganggap inovasi adalah risiko buat mereka.

Ini menjadi sebuah tantangan untuk mencapai tujuan literasi pada umumnya. Awareness atau kesadaran masyarakat perlu dibangkitkan, dipupuk, dan dirawat.

Apalagi dengan kondisi dunia yang mengalami disrupsi dari segala bidang ternasuk teknologi. Hal ini menjadi lebih menantang karena PR-nya menjadi berkali-kali lipat.

Hoax menjadi ancaman nyata bahkan membuat polarisasi dalam masyarakat. Belum lagi seks bebas,narkoba, dan pornografi yang semakin hari menjadi ancaman untuk muda-mudi pesisir jika tidak bisa memanfaatkan teknologi dengan bijak.

Literasi menjadi kunci untuk membendung keresahan-keresahan tersebut agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

konsep rumah baca


Related: Profil Komunitas Asa Edu 

Perpustakaan Mini, Namun Kaya Esensi

Rumah baca Seroja memiliki perpustakaan mini yang dilengkapi 2 rak buku dan satu meja guru. Karena fungsinya yang sering digunakan untuk aktifitas PAUD, ruca juga dilengkapi dengan beberapa meja panjang untuk menulis dan satu papan tulis (whiteboard).

Meskipun kelihatannya mini, tetapi perpustakaan ini kaya esensi. Anak-anak bisa dengan bebas berdatangan. Membaca buku yang mereka sukai, mewarnai gambar, bermain peran, bermain musik, mendongeng, menari, dan sebagainya. 

program rumah baca seroja

Perpustakaan ini juga dilengkapi dengan 2 buah kipas angin yang menempel di dinding. Karena kalau cuacanya panas, bakalan pengap banget dan gerah. Maklumlah ya kawasan pesisir. Hehe

Ruca seroja dikelola oleh warga setempat. Salah satu yang punya kiprah besar di sana yaitu Mas Saifudin. Laki-laki kelahiran Tambak Lorok ini juga aktif menyelenggarakan kegiatan kepemudaan di lingkungan RW. Sekarang beliau jadi Duta Pepelingasih Jawa Tengah. Wah salut deh sama Mas Udin!

Dari beliau, Saya jadi belajar sesuatu tentang karakter orang pesisir yang mempunyai tipikal keras dan ceplas-ceplos. Saya sangat bersyukur karena bisa berinteraksi langsung dalam beberapa project dengan beliau. Hehe Seru dan menantang abis!

Balik ke pembahasan ya. Buku-buku di ruca kebanyakan merupakan sumbangan dari volunteer maupun dana hibah dari perorangan atau lembaga. Terakhir kali disortir waktu Saya masih kuliah deh. Mungkin sekarang tambah banyak ya. Belum jengukin lagi ke sana. Semoga segera terwujud 'main' kesana dengan satu buntut dan satu kepala (anak dan suami maksudnya hehe).

Must Read: Refleksi di Danau Cermin

Aktifitas Literasi di Rumah Baca Seroja

Seperti yang Saya katakan di awal, setiap hari sabtu dan ahad, kegiatan di Ruca Seroja diisi dengan agenda komunitas. Nah, komunitas yang Saya ikuti yaitu komunitas Asa Edu, sering menggelar kegiatan rutin pukul 08.00 - 10.00 WIB yang dinamakan program pesisir cerdas.

Program ini bisa diikuti oleh anak-anak yang yang berusia 3 - 12 tahun. Kurikulum atau topik belajar yang disampaikan pun beragam disesuaikan dengan kebutuhan menurut periode usianya. Tim program sempat beberapa kali meramu kurikulum sederhana yang bisa diterapkan setiap bulannya.

Pada intinya, kegiatan di Ruca Seroja diisi dengan bermain dan belajar. Proses literasi tidak hanya terpaku pada kegiatan membaca, namun juga mengekspresikan pendapat, menarasikan peristiwa/benda/orang/tempat, mengkritisi sebuah persoalan, dan mencari pemecahan masalah. Tentunya itu semua terangkum dalam aktifitas bermain dan belajar yang digodog berdasarkan tema per bulannya.

Aktivitas tidak terbatas hanya di dalam kelas saja, kami juga bermain di arena outdoor. Seperti di museum, kawasan Car Free Day, Gubernuran, pesisir, dan sebagainya.

Nah untuk pembiasaan atau habit, agenda selalu diawali dengan membaca buku bertema bebas selama 15 menit. Kemudian, volunteer yang hadir bisa memulai kelas sesuai dengan topik belajar yang ingin disampaikan kepada anak-anak.

Waah seneng banget kalau mengingat lagi waktu masih aktif berkegiatan di Ruca! Inilah beberapa keseruan kami ketika sedang belajar dan bermain.

program rumah baca pesisir



rumah baca dan kegiatannya

program rumah baca

Dan.. salah satu orang yang paling menginspirasi Aku untuk terus berbuat lebih banyak kebermanfaatan untuk komunitas ini yaitu Mbak Ummu Ulfah Hanifah. Aku kagum dengan project yang diinisiasi olehnya ini. Semoga dalam waktu dekat bisa mengadakan kegiatan rutin lagi. Kangen banget!

Semoga ikhtiar untuk meningkatkan budaya literasi khususnya di Rumah Baca Seroja bisa terus kami upayakan dan kalau bisa merambah ke kawasan lainnya yang belum terjangkau. Aamiin

Sebenarnya ada banyak hal yang ingin Saya tuangkan di dalam artikel ini. Tapi takut melebar kemana-mana, jadi Saya akan posting beberapa hal menarik tentang komunitas ini di artikel berikutnya ya! 

Kalau ada Sobi yang tertarik pengen ke Rumah Baca Seroja, boleh banget langsung kontak Saya ya! Nanti kita telusuri Tambak Lorok, lihat sunset, dan duduk bareng nyemilin kerang langsung di pesisir hehe.




Related Posts

Post a Comment