oktaviawinarti.com

Peran Perempuan dalam Masyarakat: Berdaya dari Rumah

8 comments
Konten [Tampil]
peran perempuan dalam masyarakat

Ngomongin soal perempuan emang nggak pernah ada habisnya. Kali ini Aku mau sharing tentang peran perempuan dalam masyarakat. Wuih berat beraaat! Ahaha tenang Sobi. Nggak berat kok! Insyaa Allah Aku bakalan ringkas poin-poin pentingnya aja.

Sebenarnya ini catatan kecilku ketika mengikuti zoominar dari Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP) enam bulan yang lalu. Tujuannya sebagai prasyarat untuk mengikuti kelas karya di KLIP. Jadi, biar nggak menguap dan berhenti di Aku saja, sekalian mau Aku tulis di blog ini.

Aku bakalan membagi artikel ini jadi empat bagian, yaitu:
1. Apa sih makna berdaya?
2. Perempuan yang berdaya itu seperti apa?
3. Gimana seharusnya sudut pandang perempuan tentang "rumah"?
4. Gimana cara supaya bisa belajar, tumbuh, dan berkarya dari rumah?

Mantap kali bukan? Yang pasti narasumbernya juga udah nggak asing lagi yaa buat para emak-emak Ibu Profesional. Siapa lagi kalau bukan Bunda Septi Peni Wulandani? Hehe.

Udah nggak sabar dong buat ngulik lebih dalam? Yok gaskeun!

Peran Perempuan dalam Masyarakat


Aku mau sedikit overview dulu tentang isu yang melekat pada judul di artikel ini. Perempuan itu yang Aku tahu adalah makhluk terbaik dan memiliki banyak potensi baik (multipotensi) yang diciptakan oleh Allah. Perempuan diciptakan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kedudukan perempuan sama di mata Allah, yaitu sebagai hamba. 

Perempuan bukan makhluk yang lemah. Sisi keibuannya tercirikan sebagai kekhasan bukan sebagai suatu kelemahan seperti yang digaungkan orang-orang yang tidak berilmu. 
3 peran perempuan dalam masyarakat

Perempuan punya peran penting dalam keluarga, sehingga nantinya bisa berkiprah untuk masyarakat bahkan dunia. Maka penting banget untuk perempuan mengerti dan memahami peran spesifiknya sebagai hamba Allah di dunia agar bisa tumbuh dan berkarya sesuai fitrahnya.

Zoominar yang diselenggarakan oleh KLIP ini bertajuk "Pentingnya Mengenal Diri Sendiri dan Peran Keluarga Dalam Berkarya" dengan tagline "Perempuan berdaya dari rumah untuk dunia". Maka, kita akan mulai dulu nih tentang makna "berdaya" sebagai inti atau ruh dari artikel ini.

1. Apa sih makna berdaya?

Bu Septi mendefinisikan berdaya menjadi 3 makna, apa aja tuh?
  • Punya jati diri. Seorang yang punya jati diri akan mengengal siapa dirinya, tahu untuk apa diciptakan, tahu kelebihan dan kekurangan, dan tahu apa keunikan dirinya.
  • Mandiri. Tidak bergantung pada siapapun, hanya pada Allah tempat berharap dan meminta pertolongan. Sehingga saat menjalankan keputusan, itu bukanlah paksaan atau dorongan dari orang lain. Ia secara sadar mengambil keputusan itu dan siap menanggung konsekuensinya.
  • Berdaulat penuh atas keputusan yang diambilnya. Sehingga dia sangat mengenal dirinya, menjadi individu yang mandiri, percaya diri, tidak pernah menyalahkan orang lain atas keputusannya, dan tidak mengeluh atas hasil yang ada di depannya.
Jadi, berdaya adalah punya jati diri, mandiri, dan berdaulat penuh atas keputusan yang diambilnya. Apapun peran yang sedang dijalani, dikerjakannya dengan sungguh-sungguh. 
peran perempuan dalam masyarakat pdf

2. Perempuan yang berdaya itu seperti apa?

Dari makna berdaya di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa perempuan yang berdaya memiliki 3 ciri, diantaranya:
  • Mampu memahami diri dan potensinya. Perempuan yang berdaya itu paham akan potensi dan kekuatan dirinya. Misalnya kita suka menulis, tapi tulisan genre apa yang kita suka? Kalo kita sudah 'bertemu dengan diri kita', apapun yang kita tulis tentang hal itu menjadikan kita bahagia. Tulisan sebagus apapun kalo tidak pakai hati, tidak akan sampai ke pembacanya. Kita paham apa? Jalani apa yang kita kuasai dengan bahagia. Menjalani apa yang kita bahagia itu enak. Kalau kita bisa melewati itu semua, maka kita masuk pada makna berdaya yang kedua.
  • Mampu membawa dan menghadapi perubahan. Perempuan yang punya konsistensi dan komitmen. Ketika menjadi follower, maka dia akan menjadi follower yang baik, mengikuti prosedur yang ada. Apapun obstacle-nya ketika sudah komitmen, dijalaninya dengan baik meskipun harus jatuh bangun. Selalu memperbarui cara untuk maju. Ketika ada perubahan, selalu punya strategi dan pantang menyerah.
  • Mampu berdaulat penuh atas dirinya. Perempuan yang berdaya nggak akan menyalahkan siapapun apabila gagal. Karena orang yang berdaulat penuh itu nggak menuntut. Selalu mengupayakan apa yang bisa dilakukan.
peran perempuan dalam pemberdayaan masyarakat

3. Gimana seharusnya sudut pandang perempuan tentang "rumah"?

Karena peradaban itu dimulai dari dalam rumah dan perempuan adalah pemegang kuncinya, maka sudah seharusnya perempuan memaknai 'rumah' sebagai ladangnya untuk bertumbuh, bercocok tanam, dan memanen hasilnya.

Sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik maupun ibu yang bekerja di ranah publik, kita perlu punya sudut pandang tentang sebuah 'rumah'. 

Rumah adalah tempat belajar. Tempat kita bertumbuh, berkembang, dan berkarya. Kita mulai dari learn how to learn, memaknai setiap aktifitas yang dijalani dengan kesungguhan bahwa nggak ada hal di dunia ini yang sepele. Semua bisa dipelajari dan kita bisa berkarya dari hal yang kita sukai.

Rumah adalah tempat tumbuh. Kita mulai mencari cara untuk memetakan kebiasaan atau habit baik untuk mendukung peran. Kalau kita suka menulis, tanyakan pada diri: apakah menulis bisa menjadi habit atau kebiasaan kita?

Rumah adalah tempat berkarya. Sudah berapa tahun menjadi ibu, istri, dan perempuan? Sudah bisa berkarya apa saja dari hal itu? Nah, mulai buat road map karya untuk mengukur pertumbuhan kita. Kalau kita mau hidup 1000 tahun lagi, apa karya yang ingin kita bagikan? Karya adalah warisan sehingga pada akhirnya bisa menjadi amal jariyah untuk terus dikenang.

peran perempuan dalam bidang sosial

4. Gimana cara supaya bisa belajar, tumbuh, dan berkarya dari rumah?

Untuk bisa belajar, bertumbuh, dan berkarya dari rumah. Ada step by step yang perlu kita lalui.  Nah Aku udah merangkumnya menjadi poin-poin supaya Sobi nggak bingung memahami intinya.

Pemetaan potensi

Perlu kita garis bawahi kalau manusia itu makhluk penuh potensi. Pun sebagai perempuan, kita boleh mempelajari apapun dan nggak melabeli diri dengan hanya satu keahlian. Kita berkesempatan untuk bisa menguasai berbagai hal.

So, berikan kesempatan untuk diri sendiri meng-eksplor berbagai potensi setiap harinya, Jangan terkungkung dengan ‘potensi saya hanya ini saja’. Kita bisa menjalani semua, membuka seluruh potensi yang Allah berikan kepada kita.

Beri ruang ekspresi

Kita butuh tempat untuk tumbuh. Setidaknya untuk diri sendiri. Kita bisa menciptakan ruang ekspresi untuk mewadahi potensi kita sendiri atau mengajak orang lain yang memiliki mimpi yang sama untuk tumbuh.

Ruang ekspresi perlu diciptakan agar kita tumbuh dengan bahagia. Kita bisa membuat itu nyata dengan ikut komunitas yang punya value sama atau membentuk sebuah team dalam keluarga kecil kita.

Selebrasi dan apresiasi

Setelah apapun yang kita lalui, inget 'self compasion'. Apresiasi dan hargai diri kita sendiri. Segera wujudkan dan jangan ditunda.

Ketika tidak ada lingkungan yang nyaman untuk ditempati, maka ciptakan lingkungan itu. Challenge diri kita sendiri untuk keluar dari zona nyaman.

peranan perempuan pada masa kini

Manajemen waktu (waktu produktif)

Karena di dunia ini kita nggak akan hidup selamanya, kita perlu mengatur prioritas. Apa hal penting dan perlu untuk dikerjakan segera dalam hidup kita? Jaga waktu-waktu itu untuk hal-hal yang esensial. Karena kita akan dimintai pertanggung-jawaban atas waktu kita dunia. Digunakan untuk apa?

Perempuan yang telah memahami potensinya tentu bisa memetakan berapa lama waktu untuk bisa jadi ahli dalam bidang yang ia tekuni.

Tantangan di rumah (cintai masalah kita)

Hidup itu nggak ada yang mulus. Selalu ada tantangan setiap harinya. Sambut baik tiap masalah yang datang dengan mindset 'ini adalah tantangan yang harus ditemukan solusinya'.

Challenge yang ada di rumah bisa jadi trigger kita untuk menyelesaikan masalah. Challenge itu ada, untuk kita berkarya. Jadi, jangan takut dapat masalah. Karena bisa jadi itu adalah peluang kita untuk berkarya.

Aksi menjadi solusi (bagian solusi)

Jangan pernah jadi singa yang hanya berdiam diri di kandang. Rimba adalah habibat asli yang membuat singa tumbuh sesuai fitrahnya. Pelaut tangguh nggak lahir dari gelombang yang tenang.

So, kita perlu all out atau berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam langkah atau aksi nyata kita. Sebelum nafas kita berakhir, tetapkan mau dikenal sebagai apa? Tentukan mulai dari sekarang.

Apa karya yang harus terbit tahun ini? Catat!
Apa yang sudah Aku lakukan?
Aku menulis (misalnya suka menulis) untuk apa?

Untuk bisa menjadi bagian dari solusi masalah di dunia, coba sejajarkan dengan poin SDG’s, kita fokus ada di poin nomor berapa?

Penutup  

peran perempuan dalam negara

Mendidik anak, menjemput rezeki, dan berkarya itu adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan, apalagi dikorbankan. Karena pernikahan itu bukan pengorbanan, pernikahan itu adalah mencari kebahagiaan. Maka jangan pernah jadikan 'apa yang kita sukai' sebagai pelarian.

Kalau dalam proses 'mengenali diri', kita merasa gagal, bersyukurlah! Bersyukur karena kita tahu bahwa kita salah. Yang paling bahaya itu kalau kita nggak tahu kita salah.

Kalau kita salah dalam belajar, berarti kita belajar satu hal. Kalau kita benar, kita melangkah beberapa langkah di depannya. Makanya nggak ada istilah rugi dalam belajar.

Sebagai perempuan yang punya peranan kunci dalam masyarakat, kita nggak perlu jadi hebat dulu. Mulai aja dari hal-hal terkecil dalam keluarga. Apa yang bisa kita kontribusikan untuk keluarga kecil kita? Sejauh apa kita sudah memahami dan menjalani peran? Apakah kita sudah bersungguh-sungguh? 

Nah, dijawab masing-masing ya Sobi. Untuk penutup, Aku mau kasih pantun nih.

Malam 17an nggak afdol tanpa menghaturkan doa dan tirakat
Paginya ikut lomba balap karung agar dapat hadiah
Gimana cara menjalani peran perempuan dalam masyarakat?
Mulai kenali potensi diri dan berdaya dari dalam rumah.

Jiaaaaah mantap! Sampai jumpa Sobi~

Referensi
Materi Kelas Persiapan bersama KLIP

Related Posts

8 comments

  1. mantap sekali bahadannya mbaa.. emang ya bu septi the best 😍

    ReplyDelete
  2. Jadi makin penasaran dengan Ibu Profesional. Ini kelas berbayar, Mbak?

    ReplyDelete
  3. Alhamdulillah selama ini termasuk yg berdaya 🙈 bagus bgt mba materinya

    ReplyDelete
  4. Sekarang dengan internet, definisi "berdaya" nggak harus kerja jadi kantor gitu ya kak. Memberi manfaat dari rumah lewat tulisan kayak gini juga udah oke banget. Thanks infonya, sebagai bisa aku terapkan step-by-step!

    ReplyDelete
  5. Baca ini jadi refleksi kajian yang saya ikuti beberapa minggu lalu tentang Shahabiyah Nabi, Mba. Para sahabat Nabi yg perempuan, termasuk Istri-istri Nabi pun perempuan multiperan dalam bidangnya. Misalnya Khadijah yang berdagang, Aisyah yang jadi cendekiawan, dan banyak lagi. Sebagai perempuan memang bukan batasan untuk berkarya ya Mba :)

    ReplyDelete
  6. Zaman sekarang, rumah malah menjadi tempat paling nyaman buatku berkarya. Apalagi untuk perempuan berkeluarga, menurutku.

    ReplyDelete
  7. Wanita memiliki peran penting dalam masyarakat yang memang tidak akan pernah bisa diperankan oleh laki-laki. Kelembutannya adalah kekuatan untuk harmonisasi masyarakat yang damai

    ReplyDelete
  8. Sekarang aku ngerasa bahwa rumah memang ruang buat tumbuh, pokok.y rumah tuh segalanya, sebagai wanita meskipun belum berdaya sepernuhnya tapi aku pengen beljar lebih lagi buat ngembangin diri biar bisa bermanfaat buat diri ataupun orang lain, terkhusus keluarga

    ReplyDelete

Post a Comment