Jendelanya Okta | Write to Remember
  • Home
  • About Me
  • Sitemap
  • Disclosure
  • Privacy Policy

Hai Assalamu’alaykum!

Sobi, udah pada tahu kan kalau Aurel melahirkan putri pertamanya? Tepat pada hari Senin, 21 Februari 2022 pasangan Aurel dan Atta Halilintar diberikan anugerah oleh Allah dengan kelahiran seorang bayi cantik yang mereka namakan baby A! Masyaa Allah..

Good News! Aurel Melahirkan

Anak Anang Hermansyah ini dikabarkan melahirkan putrinya dengan cara operasi caesar. Sebelum proses persalinan, Aurel sempat mencurahkan isi hatinya tentang operasi caesar yang akan dijalaninya.

Disadur dari Channel Aurelie Atta yang diunggah 13 jam yang lalu, Aurel mengungkapkan bahwa apapun cara persalinan yang ditempuh baik itu normal atau caesar, Ia berdoa semoga itu adalah keputusan terbaik. Karena setelah berkonsultasi dengan Obsgyn, operasi caesar merupakan pilihan terbaik dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan Aurel.

Masyaa Allah.. keren banget ya Aurel. Meskipun beberapa waktu belakangan pilihannya ini sempat santer diberitakan di berbagai media, Ia tetap teguh pendirian dan meyakinkan diri bahwa semua ini takdir yang dipilihkan Allah untuknya dan Atta.

Mendengar berita ini, Saya langsung flashback masa-masa ketika baru menjadi new mom. Banyak banget suka duka, tangis tawa, marah sayang, dan berjuta rasa yang hadir mewarnai kehidupan pasca persalinan.

Aurel Melahirkan, Aku: Flashback Suka Duka Jadi New Mom

Menjadi New Mom itu...

Kayaknya kalau bahas topik satu ini bakalan mrembes mili deh hehe. Saya mau sedikit bercerita dan mengeluarkan uneg-uneg tentang “how to become a mother?”

Kayaknya ungkapan 'menjadi seorang ibu itu tidak mudah' terdengar klise. Kenyataannya memang menjadi ibu dengan standar yang diharapkan oleh orang lain jauh lebih susah ketimbang ekspektasi diri sendiri.

Sebelum lebih jauh, Saya ingin menyampaikan uneg-uneg seputar apa yang sedang Saya alami baru-baru ini. Jadi, Saya dapat pesan singkat dari kakak sepupu yang tinggal nggak jauh dari domisili Saya saat ini.

Pesannya kurang lebih begini:
"Okta masih menyusui nggak? Biasa pumping ASI? Boleh minta tolong nggak ya Ta. Aku udah nggak bisa meng-ASI-hi karena ada masalah kesehatan. Udah sebulan ini Baby-ku minum susu formula."
Jadi, dari pesan itu sebetulnya sepupu Saya lagi butuh ASIP untuk kebutuhan makan bayinya yang baru berusia 2 bulan. Saya sebagai seorang perempuan juga ibu merasa iba setelah mengetahui alasan dibaliknya. Kakak sepupu Saya sedang mengalami masa adaptasi yang sulit.

Dia adalah ibu baru yang juga working mom. Di saat anak pertamanya lahir dan sangat dia nanti-nantikan, dia masih harus bekerja work from office (WFO). Saya nggak bisa membayangkan betapa struggle-nya dia menghadapi situasi itu. Tapi itulah keputusan yang diambil, konsekuensi menjadi ibu baru sekaligus wanita karier menjadi tanggung jawabnya.

Saya merasakan kesedihan yang dipancarkan lewat pesan tertulis di chat Whatsapp-nya. Sungguh bukan keputusan yang mudah untuk merawat newborn sambil bekerja. Pasti butuh fokus yang lebih. Butuh kondisi fisik dan jiwa yang tenang menghadapi problema yang datang dari dalam dan luar rumah.

Baca Juga: Menyusui itu Nggak Gampang!

Hikmah Menjadi New Mom

Merasakan apa yang tengah dihadapi oleh kakak sepupu itu, membuat Saya merenungkan peran diri sebagai full time mom. Apakah Saya sudah menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga yang benar? Hmm..sepertinya masih jauh dari kata baik. Masih banyak PR Saya untuk menuntaskan tugas serta peran sebagai teman bermain dan belajarnya anak-anak.

Saya sempat merasa kewalahan karena tidak bisa membagi fokus antara hobi dan tugas wajib rumah tangga. Saya benar-benar merasakan hampa di awal-awal menjalani peran ini. Saya merasa..ini bukan Saya banget!

Kemudian ketika baru memiliki anak, urusan tambah runyam. Saya belum selesai memahami peran sebagai istri. Ditambah peran baru sebagai ibu, membuat emosi Saya naik turun bak roller coaster. Saya belum cukup baik mengelola emosi negatif sehingga Saya merasakan lelah yang amat sangat.

Beberapa bulan Saya sempat berada di titik terendah. Saya merasa gagal untuk menjadi ibu yang sempurna. Semua yang Saya lakukan seperti tidak ada gunanya, Saya merasakan betul bagaimana hancurnya hati Saya melihat berat badan anak Saya (Arza) stagnan bahkan terjun bebas. 

Saya takut dengan penilaian banyak pihak tentang bagaimana Saya merawat anak. Saya sadar bahwa itu bukan ranah kendali Saya. Sebaiknya tidak perlu diambil pusing. Yang perlu Saya lakukan adalah evaluasi dan aksi.

Saya perlu fokus pada solusi dan tidak terpuruk dalam masalah. Alhamdulillah, Saya punya partner yang super sabar dan mengerti bagaimana merespon inner child negatif Saya.

Peran orang terdekat dalam hal ini Suami, sangat-sangat membantu proses Saya menjalani hiruk pikuk perjalanan menjadi new mom.

Kalap dan galau. Itu yang menjadi teman sehari-hari Saya ketika Arza mengalami GTM (gerakan tutup mulut). Bahkan Saya marah dengan keadaan saat itu yang mengharuskan Saya mengurus Arza seorang diri karena Pak Suami pergi dinas.

Saya berpikir dunia ini tidak adil. Dunia tidak berpihak kepada Saya. Saya marah dan sangat kesal karena tidak banyak yang bisa Saya lakukan. Sampai sekarang, ketika mengingat moment itu, Saya melihat sosok anak kecil dalam diri yang perlu Saya rangkul, Saya sayangi, dan Saya hargai.

Aurel Melahirkan

How to become a mother? Yang pasti menjadi ibu itu perlu kesiapan dari fisik,mental, dan psikis. Nyatanya orang yang sudah mempersiapkan menjadi ibu pun masih perlu penyesuaian dan proses menerima yang panjang sampai akhirnya yakin dengan perannya.

Nggak ada proses instan untuk menjadi seorang ibu. Bahkan kalau boleh Saya bilang, kita butuh sekolah untuk menjadi seorang ibu yang mengerti dengan peran dan kewajibannya.

Proses itu bukan dimulai saat memiliki anak, tapi dari proses memilih pasangan hidup. Ketika kita sadar harus menanggung konsekuensi dari keputusan yang kita ambil menjalani peran berumah-tangga. Seharusnya kita mencuri start agar menjalani rumah tangga ini tanpa gagap.

Aurel Melahirkan
Belajar jadi seorang ibu tidak pernah ada batas waktunya. Proses ini terjadi sepanjang hidup. Selama ada usia, kita bisa terus belajar. Memperbaiki diri dalam kaitannya dengan cara mengatur rumah tangga, mengurus anak, melayani suami, menjadi perempuan yang bebas berkarya serta berdaya.

Kita bisa melakukan apapun yang kita suka dan kita bisa. Menjadi ahli di bidang yang ingin kita geluti. Tidak mengecilkan peran bahkan menjatuhkan harga diri kita hanya karena kita tidak berkarier seperti orang pada umumnya. Kita memang banyak menghabiskan waktu di dalam rumah, tapi kita bisa produktif berkarya dari dalam rumah.

Kalau untuk memenuhi ekspektasi orang lain tentang bagaimana menjalani peran menjadi seorang ibu, maka kita tidak akan pernah mampu. Sebab yang menjadi tolok ukur sebenarnya bukanlah kita tapi kesenangan orang lain. Kita salah besar!

Baca Juga: Perjalanan Tauhid Menjadi Orang Tua

aurel melahirkan



Menjadi ibu yang sempurna itu angan-angan yang tidak akan pernah bisa kita gapai. Kita nelangsa. Buat apa capek- capek dan sibuk menjadi apa yang orang lain inginkan?

Dulu Saya pikir menjadi ibu itu pekerjaan yang paling mudah. Namun sekarang Saya sadar, memilih peran sebagai ibu berarti Saya mengambil tanggung jawab besar. Saya memiliki kodrat untuk hamil dan melahirkan. Saya menanggung amanah yang besar. Saya menjadi perantara kehidupan anak manusia di alam rahim dan dunia.

Beratnya perjuangan ketika hamil dan melahirkan merupakan kodrat yang Allah jatuhkan khusus kepada wanita. Allah ingin kita sadar bahwa peran kita sangatlah krusial. Kita bukan remahan rengginang. Kita ini berlian.

Masyaa Allah, ketika Saya tahu bahwa Saya hamil, Saya sangat senang. Saya bahkan sadar bahwa waktu Saya sangat sedikit untuk belajar banyak hal seputar kehamilan. Saya juga belum menyiapkan ilmu apapun seputar menyusui dan melahirkan. Saya hanya menjalani peran tanpa memperhatikan konsekuensi logis dari pilihan itu.

Saya ingin menarik napas lebih dalam. Kenapa Saya baru mulai belajar semenjak menikah?

Saya mengira bisa meng-handle emosi Saya dengan mudah ketika memiliki anak, tapi ternyata Saya masih punya PR besar yang harus diselesaikan agar tidak banyak luka yang Saya tinggalkan pada anak Saya.

Tidak mudah memang menjadi ibu. Banyak hal di luar dugaan justru membentuk mental kita menjadi ibu yang lebih tangguh.

Sesuatu yang bahkan Saya sadar akan menjalaninya, seperti hamil, menyusui, melahirkan, membesarkan anak tidak benar-benar Saya persiapkan dengan matang dan penuh perhitungan.

Ya Allah. refleksi yang mendalam ini jadi pelajaran buat Saya untuk mampu mendidik Arza dengan ilmu dan iman. Saya tidak mampu sendirian. Saya sangat paham bahwa Saya tidak mampu sendirian. Seiring dengan penyembuhan luka pengasuhan, Saya berniat untuk terus belajar memantaskan diri menjadi seorang ibu.

Meskipun masih jauh dari kata baik, setidaknya Saya berkeinginan untuk menjadi lebih baik. Saya ingin bertanggung jawab dengan pilihan Saya berumah tangga. Menjadi ibu, istri, sekaligus individu yang bermanfaat. Saya bisa!

Hmm, Saya merasa lebih enteng setelah mengeluarkan uneg-uneg ini. Saya ingin menjadi seorang pembelajar sejati. Saya akan terus menulis untuk me-release emosi yang hadir dalam bentuk rasa yang bisa Saya terima dengan netral.

Dengan begini, Saya bisa lebih mengerti apa yang sebenarnya ada dalam benak Saya selama ini. 

Lebih tepatnya ini merupakan refleksi pribadi, bagaimana menjalani peran sebagai new mom dengan sederet suka dan dukanya.

Baca Juga: Bismillah, Amalan Sederhana yang Berharga

Aurel Melahirkan



Saya bahagia bisa merasakan kesedihan orang lain dan mengambil peran untuk membantu kesulitannya. Meskipun Saya merasa belum terlalu maksimal dalam membantu. Doakan Saya ya Sobi agar kuat dan mampu berbuat lebih baik untuk orang lain.

Semoga ada manfaat ya dari refleksi yang Saya ketikkan ini. Ambil baiknya aja, buang yang buruknya hehe.

Aurel melahirkan kenapa jadi Saya yang melow ya? wkwk. Semoga Aurel dan Atta siap menjalani peran baru sebagai orangtua.  Dimampukan dari segi manapun dan dimudahkan dalam pengasuhan.

Especially Aurel, semoga peran menjadi new mom bisa dinikmati dan dijalaninya dengan penuh kesadaran. Aamiin.

Yuk Sobi bantu Aamiin-kan 😄



Bismillahirrohmanirrohim..
Alhamdulillah, akhirnya dapet momen juga untuk mengerjakan tugas pekan pertama di KBB Blogspedia yang dipandu langsung oleh coach Marita. Senang sekali rasanya menjentikkan jari di tuts keyboard laptop setelah seharian berjibaku dengan urusan domestik. Semacam hiburan tersendiri bisa memanjakan jari-jari ini dari rutinitas.

Tanpa berlama-lama, Saya ingin mengutarakan alasan atau Big Why untuk menulis di blog, blogger inspiratif untuk referensi blog, dan sudut pandang Saya tentang blogger yang baik, serta tips singkat mengatur waktu.

4 Alasan Menulis di Blog


Media Merefleksikan Diri Lewat Tulisan

Sebenarnya Saya itu orangnya banyak pengennya. Mau ini mau itu. Semua mau dicoba, tapi dalam prosesnya selalu mandeg di tengah jalan. Begitu juga dengan ngeblog.

Pertama kali ngeblog waktu masih duduk di kelas 2 SMA. Waktu itu lagi hype banget ya dunia blogger. Sebagai gadis kinyis-kinyis yang pada masa itu penasaran dan pengen ‘mejeng’ di dunia maya, akhirnya terbit tulisan pertama Saya disini. Namun karena Saya orangnya moody, nggak Saya urusin lagi itu blog sampe sekarang ditambah lupa password-nya. hehe

Kemudian setelah mati suri, Saya berniat untuk menulis lebih getol dan konsisten lagi di blog. Namun niat tersebut pupus di tengah jalan karena Saya menemukan platform yang lebih seru dan menggiurkan, yaitu instagram post dan status Whatsapp.

Niat awalnya adalah konsisten menulis, hanya berbeda platform saja. Ya wes, rakpopo dinikmati saja. Mulai dari situ, Saya merasa menulis menjadi sebuah kebutuhan untuk merefleksikan diri. Lebih jujur pada diri sendiri. Media mengalirkan rasa yang paling tepat karena keterbatasan Saya untuk mengungkapkan rasa lewat lisan.


Menampung Isi Kepala si Overthinker

Saya termasuk spesies manusia yang sering berlebihan dalam berpikir alias overthinker. Setiap episode kehidupan, baik yang menyenangkan, menyedihkan, menyebalkan, menggelitik, dan sebagainya tak jarang membuat Saya berpikir terlalu jauh.

Perkara ada yang ngeliatin dari atas sampe bawah dan dari bawah ke atas aja bisa jadi ratusan pertanyaan dalam pikiran Saya. Pun ketika Saya melakukan kesalahan di depan orang banyak, langsung keringat dingin dan mikir kemana-kemana karena takut diomongin orang.

So, untuk mengurangi benang kusut dalam kepala, Saya biasa menuliskan kegundahan hati di sosmed atau paling gampang di status Whatsapp.

Saya ngnggak berpikir untuk mendokumentasikan tulisan tersebut menjadi manuskrip. Karena kalo di story Whatsapp cuma bertahan 24 jam kan ya, habis itu hilang deh statusnya. Karena tujuan awal hanya untuk mengurai isi kepala.

Ada banyak tanggapan dan saran yang berdatangan, khususnya dari orang terdekat Saya. Mulai dari yang ngasih saran buat ngumpulin tulisan di Whatsapp untuk jadi naskah buku, ngajakin project nulis dan bantu nerbitin, sampe yang nge-screen capture tulisan Saya kemudian dibagikan lagi ke lingkaran pertemanan mereka.

Nah selanjutnya akan Saya jabarkan poin ke-3 yang semakin menguatkan alasan Saya untuk menulis di blog.


Menebar Manfaat Untuk Sekitar

Kayaknya klise tapi Saya merasa ini bisa jadi poin yang paling menguatkan dari 2 poin sebelumnya.

Awalnya Saya mulai dari curhat colongan, kemudian sampailah pada titik Saya merasa ini perlu digarap lebih serius.

Menulis untuk diri sendiri sudah Saya lakukan, kemudian apa selanjutnya? Ternyata Allah mengirim sinyal untuk Saya melalui sahabat, keluarga, dan dosen.

Banyak manfaat yang juga dirasakan oleh mereka setelah membaca tulisan Saya. Padahal saat itu tulisan Saya masih kurang baik dari segi gramatika, data pendukung, diksi, dan hanya based on life experience saja.

Kemudian, Saya berpikir. Kalau Saya menunggu sempurna semua-muanya untuk mulai menulis lagi, Saya yakin nggak akan pernah memulainya. Jadi sambil jalan aja. Insyaa Allah kalo sudah niat berbagi kebaikan dan manfaat, Allah akan melebarkan jalan kita menuju kebaikan itu.


Menciptakan Karya dan Legacy

Saya memperbarui cara Saya dalam menulis dengan mengikuti tantangan menulis di berbagai platform. Saya belum tergabung dalam komunitas kepenulisan karena ada banyak pilihan dan Saya bingung untuk menentukan mana yang paling cocok untuk Saya. Semoga blog bisa menjadi tempat bertumbuh yang cocok dengan mimpi Saya.

Menurut Saya, tulisan itu termasuk karya intelektual. Tulisan yang otentik bisa menggambarkan siapa dan bagaimana karakter penulisnya.

Menulis di blog sama saja menjejakkan karya di dunia digital dengan ruang yang bisa kita atur, modifikasi, dan kita perbaharui setiap saat.

Saya ingin dikenang dengan karya yang otentik dan memberikan manfaat bagi pembaca.

10 Blogger Inspiratif Untuk Referensi Blog

Sebenernya ada 13 blogger yang jadi inspirasi Saya untuk membangun blog ini ke depannya. 3 besarnya ada bundatraveler.com , widyantiyuliandari.com, dan annisast.com.

Ketiganya punya niche yang bagus untuk personal branding dan secara visual ketiganya udah masuk banget kriteria Saya hehe simple dan artistic. 

10 lainnya Saya list disini :
 
1. https://prim.my.id/ , tampilannya eye catching, nggak banyak widget, simple minimalist, bahasan self growth-nya Gue Banget, story telling-nya Ok.

2. https://irisansenja.com/ ,bahasan parenting di blog mbak Lintang nggak ngebosenin, tampilan blog-nya minimalis dan palet warna kalem.

3. https://jeyjingga.com/ , story telling-nya kuat, bahasanya ringan dan SEO friendly, ilustrasi topik blog-nya juga Ok, prestatif (jadi pengen berguru langsung).

4. https://everlideen.com/ , niche-nya Gue Banget karena bahas seputar self development dan kepenulisan, tampilan blog simple minimalist, font-nya nggak bikin mata sakit, paduan palet warna di blog-nya cucok, gaya kepenulisannya ngalir.

5. https://estalinafebiola.com/ , gaya kepenulisannya Gue Banget.

6. https://www.tikbookholic.com/, tampilan user friendly dan bermanfaat karena ngulik macam-macam buku

7. https://inspiredbysiti.com/ , gaya kepenulisannya nggak menggurui dan sarat makna. Niche-nya jadi inspirasi buat Saya yang senang belajar tadabbur qur'an.

8. https://khoirunnikmah.com/ , suka karena banyak ilmu hehe. terus juga nggak ada iklannya jadi bikin mata nggak capek.

9. https://blogspedia.my.id/ , menginspirasi untuk blogger pemula kaya Saya, topik atau niche relevan dengan nama domain blog, artikelnya informatif.

10. https://dewinaisyah.wordpress.com/, ini karena nge-fans sama tulisan dan kehidupannya sebagai lulusan epidemiologi. hehe

8 Adab Blogger Yang Baik


Saya baru tahu bahwa ada kriteria blogger yang baik. Berarti ada juga dong blogger yang tidak baik? hehe. Nah, dari coaching pertama dengan Mbak Marita soal adab blogging, Saya baru ada bayangan tentang ini. Blogger yang baik itu memiliki adab dalam menjalankan karier nge-blognya.

  • Punya Strong Why

Seorang blogger yang baik memiliki strong why atau alasan yang kuat kenapa butuh untuk nge-blog. Dia tau goal apa yang hendak dicapai dari nge-blog. Sehingga ada komitmen untuk mewujudkan goal itu.

Kalo seorang blogger cuma asal-asalan menjalankan blognya tanpa punya alasan yang jelas dan terukur, bisa dipastikan blogger itu akan mudah goyah bahkan berhenti di tengah jalan ketika menjalani prosesnya.

Coach Marita pernah bilang, alasan yang kuat akan membuat kita bertahan dan membuat kita haus belajar. Kalo kita mendapatkan keuntungan dari nge-blog seperti mendapat tawaran menulis yang dibayar, itu hanyalah bonus.

Uang boleh dijadikan alasan, tapi jangan jadikan uang sebagai strong why. - Coach Marita

  • Senang Berbagi Ilmu yang Bermanfaat

Blogger yang baik juga mau berbagi laku kehidupannya. Sharing is caring. Kalo punya ilmu lebih terkait blogging, jangan ragu untuk berbagi kepada yang lain.

Sebenarnya bukan cuma ilmu blogging ya. Kalo kita merasa punya ilmu yang bermanfaat, agar bertambah keberkahannya, kita bisa bagikan itu kepada orang lain. Bisa jadi, tulisan kita menjadi wasilah kebaikan untuk banyak orang.

  • Tulisan Memiliki Ruh dan No Plagiarism!

Agar tulisan kita gak cuma sekedar tulisan, menulislah dengan mindful dan jujur. Tulisan itu karya intelektual. Kita perlu banget menyertakan personal touch supaya orang lain kenal dengan khazanah kepenulisan kita.

Kemudian jangan pernah memplagiasi artikel atau tulisan dengan tidak bertanggung-jawab. Kita perlu mencantumkan sumber kalau memang ada sumber ilmu dalam tulisan kita. 

Jaga kualitas tulisan semakin baik karena pembaca senang dengan kualitas tulisan yang bermutu.

  • Punya Adab Saat Blog Walking

Blogger itu kudu pintar bergaul. Salah satu caranya dengan sering blogwalking (bw) atau meninggalkan jejak di blog orang lain. Minimal buat self branding di blog orang lain atau menjalin silaturahmi yang baik ke sesama blogger.

Yang harus kita perhatikan saat bw yaitu jangan asal komentar di postingan blogger lain tanpa membaca secara utuh isi artikel. Apalagi meninggalkan komentar hate speech. BIG NO!

  • Ikuti Do's dan Dont's di Komunitas Blogger

Kita bisa ikut komunitas nge-blog supaya semangat menulis di blog nggak merosot. Nah, kita juga perlu tahu diri kalo masuk dalam sebuah komunitas.

Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Ikuti semua aturan yang sudah dibuat oleh pengurus komunitas. Hindari berbuat semaunya dan jarang muncul di kegiatan komunitas.

Untuk menjalin silaturahmi, kita bisa SKSD. Kalo kata coach Marita, saling kenal dan saling dekat. Nggak apa-apa kok untuk memulai berkenalan dengan blogger lain. Kamu bisa intip tips gimana cara complimenting strangers di sini.

  • Ikut Seminar atau Event atau Blogger Coaching

Ikut blogger coaching/blogger event untuk upgrading skill dan nambah relasi. 

Kita wajib menghormati penyelenggara kegiatan dengan mengikuti aturan yang dibuatnya. Apabila seminar atau event yang kita ikuti bukan hal yang baru untuk kita, jadi gelas yang kosong. Lahap ilmunya dengan rendah hati.

  • Jangan Nge-Gas Kalau Kedapetan Haters

Haters itu pasti akan selalu ada. Jadi jangan nge-gas kalo kedapetan haters. Anggap saja sebagai bahan introspeksi untuk tulisan kita kedepannya.

Jangan pernah balas hate speech dengan hal serupa. Apa yang kita tulis, apa yang kita ucapkan mencerminkan bagaimana diri kita yang sebenarnya. Tetap semangat menulis dan lupakan saja hal yang nggak penting itu.

  • Jaga Adab, Rahasia, dan Komunikasi dengan Klien

Kalau blog kita sudah bisa dimonetisasi, pastikan untuk selalu menjaga adab dengan klien yang menawarkan jasa tulisan untuk kita.

Kalo harga yang ditawarkan kurang cocok, sampaikan baik-baik dan jangan PHP.

Selalu jaga kerahasiaan terkait fee dari klien. Karena nggak semua orang dibayar dengan harga yang sama. 

Last but not least, jaga komunikasi dengan klien barangkali sewaktu-waktu klien membutuhkan bantuan kita lagi untuk menulis. 


Tips Mengatur Waktu

Sebenarnya Saya masih kurang cekatan mengatur waktu, tapi mungkin tips ini cukup bisa membantu kita untuk pintar mengelola waktu sebagai seorang blogger.

Saya merangkumnya menjadi poin-poin sederhana saja. Karena beberapa hal ini sudah dan sedang Saya terapkan di kehidupan sehari-hari.
  • Seimbangkan urusan domestik, menulis, dan waktu berkualitas dengan keluarga. Buat skala prioritas. Mana hal yang penting-mendesak, penting-tidak mendesak, tidak penting-mendesak, tidak penting-tidak mendesak. Saya pernah menuliskannya di sini.
  • Membuat perencanaan setiap tahun, bulan, minggu, dan perharinya. Bisa menggunakan metode kandang waktu, mind mapping, pomodoro, dan metode lain yang cocok untuk kita.
  • Refleksikan atau evaluasi agenda per-pekan. Apa saja yang perlu diperbaiki?
  • Energize. Kondisikan energi untuk menulis dengan tidur yang cukup, olahraga, minum air putih, dan makan makanan yang sehat.
  • Kurangi distraksi dengan memulai hari tanpa mengecek sosmed. Saya jadi nggak sabar untuk menulis jurnal tentang mengurangi distraksi di blog ini. hehe Stay tunned ya!
Newer Posts Older Posts Home

SUBSCRIBE & FOLLOW

ABOUT ME

Hai! Saya Okta. Selamat datang di dunia penuh ilmu dan hikmah. Untuk keperluan lebih lanjut silahkan hubungi saya di winartioktavia@gmail.com atau DM Instagram @oktaoktii. Jazakumullah khairan :D

POPULAR POSTS

  • Alasan Menulis Blog: Cerita Dibalik Jendelanya Okta
  • 3 Pertanyaan Tentang Zero Waste: Apa Alasan Memulai Hidup Minim Sampah?
  • Contoh Zero Waste di Rumah: Ingat Jurus SSB dan 3AH!
  • Manfaat SEO on Page Untuk Newbie Blogger, Apa Aja Tuh?
  • 19 Tahun Forum Indonesia Muda: Nostalgiaku Bersamamu

Categories

Bunda cekatan 48 hikmah 16 Life Style 7 motivasi 7 Tips 5 blog 5 komunitas 4 parenting 4

Followers

Blog Archive

Blog Suamiku Tercinta

Pengertian HTML
Powered by Blogger.

Part of

Pengertian HTML Pengertian HTML Pengertian HTML pengertian html

Copyright © Kinsley Theme. Designed by OddThemes